Selamat siang para blogger, agan, sista, kaka, ade
sekalian. Jumpa lagi diblog saya tentang Ilmu Budaya Dasar. Kali ini kita akan
masuk ke tugas ke III softskill yang berjudul, Hubungan Budaya dengan Sastra.
Pastinya kalian semua sudah mengerti apa itu Ilmu Budaya Dasar yaa.
Okee
sedikit review saja, Ilmu Budaya Dasar dikenal sebagai Basic Humanities,
berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan “humanus”, yang memiliki arti
manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya, humanities mencakup filsafat,
teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah, sastra, dll), maka dari itu
humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.
Sastra
penting
dalam humanities karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan yang
normative, dan bukan sebgai formulasi nilai-nilai kemanusiaan.
Namun,
disamping itu sastra memilki peranan yang jauh lebih penting karena sastra
menggunakan bahasa. Sementara bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir
semua pernyataan kegiatan manusia untuk memahami dirinya sendiri yang akhirnya
melahirkan filsafat untuk memahami alam semesta dan akhirnya menciptakan ilmu
pengetahuan.
Telah
di setujui oleh para ahli di seluruh dunia bahwa bahasa adalah salah satu alat
komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia secara genetis. Hal ini dapat
dilihat dari kemampuan manusia dalam membentuk lambang atau pun memberi nama
guna menandai setiap kenyataan, sedangkan binatang dan tumbuhan tidak mampu
melakukan hal itu semua. Bahasa hidup dalam suatu masyarakat dan dipergunakan
oleh warganya untuk berkomunikasi. Hal ini membuat kelangsungan hidup suatu
bahasa tergantung oleh dinamika
kehidupan budaya masyarakat yang ada di dalamnya. Dengan kata lain, budaya yang
ada di sekeliling bahasa tersebut akan ikut menentukan wajah dari suatu bahasa.
Bahasa,
yang dalam bahasa Inggris adalah language, memiliki definisi – definisi
tersendiri bagi para ahli, yakni :
1. Sturtevent
: bahasa adalah system lambang sewenang
– wenang, berupa bunyi yang digunakan oleh anggota-anggota suatu
kelompok social untuk kerjasama dan saling berhubungan
2. Keraf
: bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat , berupa lambang
bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Masih
banyak lagi sebenarnya pengertian tentang bahasa yang diteliti oleh para ahli
bahasa. Setiap bahasan yang ada pada umumnya memiliki kesamaan yang pada konsepnya meskipun terdapat perbedaan
pada penekanannya. Namun, menurut beberapa ilmuwan seperti Linda Thomas dan
Shan Wareing dalam buku “Bahasa, Masyarakat, dan Kekuasaan”, salah satu cara
dalam menelaah bahasa adalah dengan memandangnya sebagai salah satu cara yang
sistematis untuk menggabungkan unit-unit kecil menjadi lebih besar dengan
tujuan komunikasi. contohnya adalah penggabungan antara bunyi bahasa (fonem)
menjadi kata (butir leksikal) sesuai dengan aturan dari bahasa yang kita
gunakan. Butir-butir leksikal ini kemudian di gabungkan kembali untuk membuat
struktur tata bahasa, sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam bahasa.
Selain
memiliki hubungan dengan bahasa, budaya juga memiliki hubungan dengan prosa.
Prosa, yang termasuk dalam sastra, terkadang disebut-sebut sebagai narrative
fiction, prose fiction, atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia, sering
diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan di definisikan sebagai bentuk cerita
atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang
dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya
dipakai untuk roman, novel, atau cerita pendek.
Dalam
kesusastraan, kita mengenal prosa lama dan baru, yakni :
a. Dongeng
b. Hikayat
c. Sejarah
d. Epos
e. Cerita
pelipur lara
B. Prosa
baru meliputi:
a. Cerita pendek
b. Roman
c. Biografi
d. Kisah
e. Otobiografi
Dalam
keberadaanya, prosa memiliki beberapa nilai-niali yang dapat diperoleh, yakni :
- Prosa fiksi dapat memberikan kesenangan atau
memberikan hiburan bagi pembacanya, dapat
mengembangkan imajinasi
dalam mengenal karakter tokoh ataupun daerah
- Prosa fiksi dapat memberikan informasi yang
belum tentu terdapat pada ensiklopedia.
- Prosa fiksi memberikan nilai-nilai kultural
atau kebudayaan
Kesimpulan :
Berdasarkan
informasi-informasi yang ada, budaya dengan sastra adalah hal yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain karena memiliki ketergantungan satu sama lain.
Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh
budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di
dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat
dipengaruhi oleh kebudayaan dan cara berpikir manusia atau penutur bahasa. Intinya bahasa (sastra) dan kebudayaan
merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah sistem
yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka bahasa (sastra)
adalah suatu sistem
yang berfungsi sebagai sarana berlangsunganya suatu interaksi.
Sumber :
0 komentar: