Hallo sobat bloggers, jumpa lagi di materi softskill yang sama yaitu
tentang Ilmu Budaya dasar. Tapi kali ini kita akan bahas tentang manusia.
Pastinya sahabat sudah pada tau ya manusia itu apa, namun disini saya akan
jelaskan secara terperinci tentang manusia sebagai makhluk sosial dan
berbudaya.
Okee seperti biasa tanpa basa basi langsung aja kita masuk kedalam materi namun kita kupas satu persatu arti dari manusia, makhluk sosial dan berbudaya.
1. Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani,
dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang
berarti "manusia yang tahu"),
sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan
tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi
di mana, dalam agama dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan
atau makhluk hidup. Ddalam mitos mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras
lain.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan
jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir
entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan
laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan
perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia,
mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i,
dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang
lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung;
tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ,
warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga, keluarga
dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh, teman,
musuh) dan lain sebagainya.
2. Makhluk Sosial
Secara kodrati, manusia merupakan makhluk monodualistis,
artinya selain sebagai makhluk individu, manusia juga berperan sebagai makhluk
sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk mampu bekerjasama dengan
orang lain sehingga tercipta sebuah kehidupan yang damai.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi makhluk sosial
menurut para ahli :
·
Dr. Johanes
Garang
Makhluk sosial
adalah makhluk berkelompok dan tidak mampu hidup menyendiri.
·
Nana
Supriatna
Makhluk sosial adalah makhluk yang memiliki kecenderungan
menyukai dan membutuhkan kehadiran sesamanya sebagai kebutuhan dasar yang
disebut kebutuhan sosial (social needs).
·
Waluyo
Makhluk sosial adalah makhluk yang selalu berinteraksi
dengan sesamanya, saling membutuhkan satu sama lain.
·
Aristoteles
Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti
menusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain.
·
Momon
Sudarma
Makhluk sosial merupakan makhluk yang dalam kesehariannya
sangat membutuhkan peran makhluk yang lainnya.
3. Berbudaya
Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain
adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan
kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu
yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan
kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia
berbudaya.
Manusia juga akan mulai berpikir tentang bagaimana
caranya menggunakan hewan atau binatang untuk lebih memudahkan kerja manusia
dan menambah hasil usahannya dalam kaitannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari. Manusia sangat mempunyai hasrat yang tinggi apabila dibandingkan
dengan makhluk hidup yang lain. Hasrat untuk selalu menambah hasil usahanya
guna mempermudah lagi perjuangan hidupnya menimbulkan perekonomian dalam
lingkungan kerja sama yang teratur. Hasrat disertai rasa keindahan menimbulkan
kesenian. Hasrat akan mengatur kedudukannya dalam alam sekitarnya, dalam
menghadapai tenaga-tenaga alam yang beraneka ragam bentuknya dan gaib,
menimbulkan kepercayaan dan keagamaan. Hasrat manusia yang selalu ingin tahu
tentang segala sesuatu disekitarnya menimbulkan ilmu pengetahuan.
Ada hakekatnya kebudayaan mempunyai dua segi, bagian yang
tidak dapat dilepaskan hubungannya satu sama lain yaitu segi kebendaan dan segi
kerohanian. Segi kebendaan yaitu meliputi segala benda buatan manusia sebagai
perwujudan dari akalnya, serta bisa diraba. Segi kerohanian terdiri atas alam
pikiran dan kumpulan perasaan yang tersusun teratur. Keduanya tidak bisa
diraba.
Kesimpulan :
Sebagai manusia ciptaan Allah SWT, hendaknya kita selalu melakukan kebaikan
dalam kehidupan sehari-hari. Baik hubungan dengan Sang Pencipta (hablum
minallah) maupun hubungan sesama manusia (hablum minan-nas). Demikian juga
dalam hidup bermasyarakat yang majemuk terdiri dari suku, agama dan budaya
berbeda-beda.
Berlatar belakang teori di atas, manusia sebagai makhluk sosial dan
berbudaya hendaknya mengimplementasikan kerukunan terhadap sesamanya, karena
sudah dibekali kemampuan untuk membedakan perbuatan benar dan salah serta
perbuatan baik dan buruk.
Sumber :
http://lelyumiasih.blogspot.com/2012/06/manusia-sebagai-makhluk-berbudaya.html
0 komentar: